Riki Cahyo Edy

Riki Cahyo Edy

Tantangan Puasa Minoritas Muslim di Negeri China

22/07/12

Bismillah...

Rupanya bulan Ramadhan ini kembali memberikan inspirasi saya untuk berbagi cerita kepada teman-teman. Kebetulan satu tahun yang lalu ketika pergi ke China saat itu sedang bulan Ramadhan. Setiap muslim di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa satu bulan penuh tak terkecuali penduduk China. Puasa tahun lalu jatuh di bulan Agustus, sedangkan di China sedang mengalami musim panas. Sesungguhnya bagi saya cukup berat pada waktu itu untuk berpuasa, sebagai seorang musafir yang menempuh perjalanan sangat jauh merupakan salah satu alasan yang bisa menjadi alasan untuk tidak berpuasa. Namun ada suatu tekad khusus dari saya dan teman-teman untuk bisa merasakan bagaimana rasanya berpuasa di negara lain, di negara yang musim menjadi minoritas, di negara yang sangat sulit menemukan makanan yang halal, ditambah cuaca yang sangat panas.
Masih ingat kah dengan tulisan pertama saya di blog ini (berjudul : Road to Shanghai-China 2011)? Saat tiba di bandara kami dijemput oleh seorang supir chiness, kami sempat kaget ketika dalam perjalanan memenuhi undangan dari kepala sertifikasi pangan halal China di Masjid Pudong, beliau (pak supir) di dalam mobil ketika memasuki wilayah Pudong tiba-tiba mengenakan kopyah dan saat itulah kami menyadari bahwa beliau adalah muslim. Begitu tiba di Masjid Pudong perasaan senang lah yang ada karena sangat sulit sekali mencari Masjid atau Mushola di China. Masjid Pudong ini merupakan Islamic Centre di daerah tersebut, Masjid yang dominan bewarna putih ini tidak hanya sebagai tempat beribadah tetapi juga sebagai tempat pemotongan hewan, sehingga daging yang berasal dari Masjid ini halal.

Menjelang Maghrib kami pun di antar ke tempat wudlu, sebenarnya saya sedikit bingung kenapa tidak berbuka puasa dahulu terus wudlu dan shalat magrib. Yah.. karena orang baru saya ikut aja. Setelah wudlu kami di antar suatu ruangan, ternyata ruangan di lantai satu masjid tersebut adalah ruang makan dan dapur, di sana telah berjajar rapi orang-orang muslim China di tempat duduk dan di depannya ada meja yang berisi buah-buahan dan sejenis roti. Saat terdengar suara adzan, seketika ada seseorang berdiri di dekat pintu masuk ruangan memimpin doa berbuka puasa dan kami pun ikut berdoa bersama-sama. Hanya butuh waktu 10 menit untuk memakan makanan di depan kami, hehe..!! Semua orang dalam ruangan tersebut secara serentak keluar ruangan dan mengantri untuk cuci tangan dan langsung shalat berjamaah, jadi tidak wudlu lagi. Ketika shalat maghrib selesai tiba-tiba secara serentak kembali mereka berdiri, awalnya saya pikir mereka langsung kembali ke ruang makan dan makan makanan utama tapi ternyata mereka secara serentak berdiri dan mundur satu saff ke belakang dan melaksanakan shalat sunnah, subhanallah.. dalam hati. Itulah teman-teman berbagai kebiasaan warga muslim China di bulan Ramadhan, mereka sangat bangga dan survive dengan ke islaman mereka walaupun sangat tidak mudah menjadi seorang muslim yang taat di negara yang penduduk muslimnya sebagai minoritas. Bagaimana dengan kita? Semoga sebagai seorang muslim kita juga bangga dan survive apalagi kita berada di lingkungan yang sangat kondusif dan mendukung.

Ekonomi Syariah adalah ekonomi normatif?


                Saya merasa beruntung bisa mengambil minor ekonomi syariah sebagai kompetensi pendukung (minor) dari kompetensi utama (mayor) saya di bidang ekonomi dan studi pembangunan di kampus IPB.
Sempat merasa bingung dalam belajar karena seolah-olah kedua ilmu yang saya pelajari ini sangat bertentangan, namun lambat laun saya mengerti bahwa kedua ilmu ini sama penting dan saling mendukung. Ekonomi konvensional (sebutan dari ekonomi dan studi pembangunan) memiliki kelebihan dalam alat-alat analisis yang digunakan sehingga memacu agar kita bekerja ekstra dalam menyelesaikan persoalan, sedangkan ekonomi syariah menuntun kita untuk membuat suatu keputusan ekonomi yang baik.
                Nah, dari cara pengambilan keputusan inilah ekonomi syariah sering disebut sebagai ekonomi normatif. Normatif maksudnya adalah suatu pernyataan yang menyangkut apa yang diyakini seseorang seharusnya terjadi dengan pertimbangan apa yang baik dan apa yang buruk (pertimbangan nilai). Pembedaan antara pernyataan positif dan normatif sangat penting dalam konvensional karena akan memudahkan dalam menganalisis suatu hipotesis. Ketika belajar ekonomi konvensional pembedaan antara positif dan normatif membuat kita mempertahankan pandangan bagaimana dunia ini seharusnya berlangsung yang harus dipisahkan dengan pandangan tentang bagaimana dunia ini sesungguhnya berlangsung. Tentunya dengan pandangan konvensional bahwa segala keputusan ekonominya adalah benar menurut logika atau rasionalitas manusia, seperti dalam memberikan upah bagi buruh disesuaikan dengan keluaran yang dihasilkan buruh tersebut, berarti buruh yang termasuk dalam faktor produksi ini sama atau sederajat dengan faktor produksi lain misalnya dengan dengan bahan baku, mesin, gedung, dll, dengan kata lain ekonomi konvensional memberikan derajat yang sama kepada semua variabelnya. Sedangkan dalam ekonomi syariah faktor froduksi yang dibedakan hanya pada faktor manusia dan non manusia, menempatkan manusia sebagai faktor yang penting dan tidak bisa disamakan dengan faktor produksi yang lain.
                Dalam buku Ekonomi mikro islami, Ir. Adiwarman A. Karim berpendapat bahwa ekonomi syariah tidak terjebak dalam perdebatan positif atau normative. Ekonomi syariah memandang bahwa permasalahan ekonomi dibedakan dalam dua hal, yaitu ilmu ekonomi (science of economics) dan doktrin ilmu ekonomi (doctrine of economics). Menurut Baqir as-Sadr dalam karya monumentalnya iqtisaduna, Perbedaan antara ekonomi konvensional dan ekonomi syariah berada pada filosofi ekonomi, bukan pada ilmu ekonominya. Filosofi ekonomi syariah memberikan ruh pemikiran dengan nilai-nilai islami dengan batasan-batasan syariah, sedangkan ilmu ekonomi berisi alat-alat analisis ekonomi yang dapat digunakan.

………The economics doctrine is an expression of the way which society prefers to follow on its economics life and in the solution of its practical problems, and the science of economics, is the science which gives the explanation of the economic life, it economic events and its economic phenomena…….

Lebih lanjut ekonomi syariah adalah sebuah ajaran atau doktrin bukan merupakan ilmu murni karena apa yang terkandung dalam ekonomi syariah bertujuan memberikan suatu solusi hidup yang paling baik, sedangkan ilmu ekonomi menuntun kita memahami bagaimana kegiatan ekonomi berjalan. Dengan demikian ekonomi syariah bukan hanya sekedar ilmu, namun lebih dari hal tersebut yaitu ekonomi syariah sebagai sebuah sistem.

Memantaskan Diri

16/07/12

Bismillah..

Setiap orang pasti mempunyai mimpi/cita-cita yang ingin dicapai. Baik itu urusan bisnis, akademik, jodoh, dll. Mempunyai mimpi atau cita-cita merupakan suatu keharusan karena ini akan membuat kita selalu berusaha lebih dan berani untuk evaluasi diri. Namun, terkadang kita juga sangat kecewa apabila cita-cita tersebut tidak tercapai. Ikan koi ada di kolam dan ikan paus pastilah berada di lautan yang luas, ini merupakan salah satu perumpamaan bahwa cita-cita yang kecil akan kecil tantangan yang dihadapi dan cita-cita yang besar akan ada tantangan dan cobaan  yang besar juga. Hanya cita-cita yang besar yang bisa menggerakkan kita dan membuat kita semangat.
Bersikap pantas. 
Memantaskan diri mendapatkan apa yang kita inginkan merupakan cara yang baik karena kita akan lebih fokus mencari dan menjalankan syarat-syarat yang diperlukan, serta keikhlasan akan membuat kita nyaman dalam berlari meraih cita-cita.
Semangat Kawan...
It's Time to Change.. You Can Do It!!

Road to Shanghai-China (Agustus 2011)

06/07/12

Bagaikan kejatuhan durian runtuh itulah yang aku rasakan di tahun 2011, di tahun pertama aku kuliah di IPB. Namun teman-teman perlu tahu juga diantara kertas putih pasti ada noda hitam kecil, maksudnya tak serta merta sukses 100%. Hidup itu perjuangan, penuh pengorbanan, baik harta, fisik, maupun pikiran, dan Allah itu Maha Adil itu yang aku rasakan. Sekecil apapun usaha kita pasti dibayar Allah dengan kontan tidak kurang sedikitpun.
Pada tahun 2011 tersebut aku dan 6 teman yang lain memeperoleh kesempatan untuk pergi ke Shanghai-China dalam rangka presentasi paper. Tak mudah perjuangan pergi kesana, selain materi paper yang harus kami persiapkan dengan matang, kami juga harus memeras ide dan tenaga agar mendapatkan biaya yang jumlahnya cukup besar. Disilah Allah menunjukkan kebesaran-Nya, akhirnya H-2 kami bisa membeli tiket pesawat. Subhanallah.
Sebelum berangkat menuju ke Jakarta, aku sempatkan untuk bertemu dan makan bareng sama teman-teman Soskemah BEM TPB. Mereka adalah izza, nofi, nurul, nazula, ajron, mawardi, sayangnya rizka sang sekretaris soskemah, dan rifqi gak bisa hadir. Tak bisa dipungkiri selama di BEM bagiku mereka banyak memberikan inspirasi, mereka adalah teman-teman yang sholeh/hah, cerdas, dan semangat. Aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan tentang diriku waktu itu, tapi aku sangat berterima kasih telah diberikan kesempatan mengenal sosok-sosok yang luar biasa. Semoga kalian semua selalu mendapat keselamatan, amin.
Berangkat dari IPB naik angkot ke Baranangsiang, alhamdulillah kami sudah terlambat dan Bus Damri menuju Bandara Soekarno-Hatta sudah berangkat, akhirnya kita harus menyewa mobil APV untuk membawa kami ke bandara. Begitu sampai bandara kami shalat isya, dan menunggu pesawat take off. Saat itu aku lihat jam tangan sudah menunjukkan pukul 00.00 dan 00.30 kami akan take off, tanpa berpikir panjang aku mengambil hp di saku celana dan menelepon kakak. Sebagai kakak yang baik pastilah dalam telepon aku mendapat banyak sekali nasehat, namun kita lebih banyak bercanda saja, menanyakan kabar adik dan ponakan yang masih lucu-lucunya. Begitu ada panggilan untuk masuk ke pesawat aku matikan hp, "udah dulu ya mbak, ini mau berangkat, assalamualaykum". "Waalaykumsallam", jawab kakak, kemudian hp pun aku matikan.
Terbang bersama Philipine Airlane, aku minta makanan seafood karena takut makanan yang lain tidak halal karena pilihan yang lainnya daging.Sebelum makan aku lihat-lihat dulu bungkusnya, aku cari label halal. Begitu aku lihat bungkus krupuk, ternyata krupuk tersebut buatan Indonesia kalau tidal salah dari Gresik-Jawa Timur, inilah salah satu contoh perdagangan internasional, kalau menurut David Ricardo Indonesia mempunyai comparative advantage dalam pembuatan krupuk daripada Philipina. Ketika kami berangkat waktu itu adalah bulan Ramadhan, tapi alhamdulillah kami tetap bisa berpuasa di dalam pesawat.
Delegasi IPB dalam "2011 APCBEES Shanghai Conferences"
Tiba di bandara Pudong-Shanghai kami dijemput seorang sopir dari MUI di China (lupa namanya). Begitu melihat wajah melayu kami, dia bertanya "Malaysian?". Jujur kami kesal sekali dibilang warga malaysia, karena waktu itu sedang hangat-hangatnya isu mengenai klaim budaya Indonesia oleh Malaysia.